Rekomendasi Buku Terkait
Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet Terkecil dalam Tata Surya?
Nah Grameds, mungkin akan timbul pertanyaan di benak kamu seperti “kok bukan Pluto ya planet terkecilnya? Kenapa malah Merkurius?” Gramin akan bantu menjawab pertanyaan kamu tersebut.
Pluto tidak termasuk dalam kategori planet terkecil dalam tata surya karena pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengubah definisi resmi tentang apa yang dimaksud dengan sebuah planet. Menurut definisi baru ini, sebuah benda langit harus memenuhi tiga kriteria untuk diklasifikasikan sebagai planet:
Pluto memenuhi dua kriteria pertama, yaitu mengorbit matahari dan memiliki bentuk bulat. Namun, Pluto tidak memenuhi kriteria ketiga karena orbitnya berada di wilayah yang penuh dengan benda-benda lain di Sabuk Kuiper, yang merupakan wilayah yang penuh dengan objek kecil dan es di pinggiran tata surya. Oleh karena itu, Pluto tidak dianggap telah “membersihkan” lingkungannya dari benda-benda lain.
Sebagai hasil dari perubahan definisi ini, Pluto diklasifikasikan sebagai “planet kerdil” (dwarf planet). Selain Pluto, ada beberapa planet kerdil lain yang telah diidentifikasi di tata surya, seperti Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres.
Nah, Grameds, itulah tadi petualangan kita menjelajahi Jupiter si raksasa gas dan Merkurius si planet mungil. Keren banget, kan, bagaimana Tata Surya kita menyimpan begitu banyak keajaiban? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan rasa ingin tahu kalian tentang alam semesta yang menakjubkan ini. Jangan lupa untuk terus membaca dan belajar, ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Grameds!
Susunan Tata Surya Planet Dalam
Urutan planet dalam dimulai dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Merkurius adalah planet terkecil dan terdekat dengan Matahari di Tata Surya. Periode revolusinya sangat singkat, hanya 87,79 hari, dan ia merupakan planet inferior dengan orbit di sebelah dalam orbit Bumi. Dalam pengamatan dari Bumi, jarak sudutnya dari Matahari tidak pernah melebihi 28°.
Merkurius hanya bisa dilihat dekat ufuk barat setelah matahari terbenam atau ufuk timur sebelum matahari terbit. Planet ini terkunci pasang surut terhadap Matahari dengan putaran-resonansi orbit 3:2. Sumbu Merkurius memiliki kemiringan terkecil dan eksentrisitas orbit terbesar dari semua planet di Tata Surya.
Permukaannya penuh dengan kawah dan mirip dengan Bulan, menunjukkan bahwa geologi permukaannya telah berhenti selama miliaran tahun. Suhu permukaannya sangat beragam, berkisar dari 100 K pada malam hari hingga 700 K pada siang hari. Merkurius tidak memiliki satelit alami yang diketahui.
Baca juga: 7 Teori Pembentukan Tata Surya Yang Wajib di Ketahui
Venus adalah planet kedua terdekat dari Matahari setelah Merkurius. Ia mengorbit Matahari dalam waktu 224,7 hari Bumi dan tidak memiliki satelit alami. Venus dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi, merupakan objek alami tercerah kedua di langit malam setelah Bulan.
Venus kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip. Akan tetapi, Venus memiliki atmosfer terpadat di antara planet-planet kebumian yang terdiri dari 96% karbon dioksida.
Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada Bumi dan suhu rata-rata permukaannya sebesar 735 K. Venus tidak memiliki siklus karbon, samudra, atau kehidupan organik dan permukaannya diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan asam sulfat yang sangat reflektif.
Venus mungkin pernah memiliki samudra, namun sekarang telah menguap karena efek rumah kaca yang berkelanjutan. Akibat dari ketiadaan medan magnet internal di Venus, angin matahari telah membuat hidrogen bebas mengalami pelepasan ke luar angkasa.
Permukaan Venus bergurun, kering, dan diselingi oleh batuan yang diperbarui secara periodik oleh aktivitas vulkanik. Venus disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja karena kecerahan maksimalnya dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
Bumi adalah planet terpadat dan terbesar kelima di Tata Surya serta planet terbesar dari empat planet kebumian. Planet ini terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu dan kehidupan muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.
Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau. Litosfer Bumi terdiri dari beberapa segmen lempeng tektonik, dan interior Bumi masih aktif. Bumi berinteraksi dengan objek lain di Tata Surya dan Bulan adalah satelit alami Bumi.
Perputaran Bumi pada sumbunya menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris, dan miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim dengan periode satu tahun tropis.
Mars, planet keempat terdekat dari Matahari, dinamai dari dewa perang Romawi dan sering disebut “planet merah” karena keberadaan besi(III) oksida di permukaannya, Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer tipis, memiliki kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es.
Ada Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya, dan cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars. Meskipun lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan Venus, keadaan di Mars tidak ideal untuk manusia karena suhu udara yang rendah dan tekanan udara yang rendah dengan sebagian besar karbondioksida.
Ada 2 satelit, Fobos dan Deimos, dan Mars mengelilingi Matahari selama 687 hari dengan rotasi 25,62 jam. Meskipun tidak ditemukan jejak kehidupan di sana, di daerah Cydonia Mensae ada sebuah kenampakan unik berupa perbukitan yang menyerupai wajah manusia, meskipun kini terbukti sebagai kenampakan alam biasa.
Baca juga: Teori Bintang Kembar: Proses Pembentukan Tata Surya
Buku Ensiklopedia Anak: Tata Surya
Apa planet tercepat di tata surya? Mengapa Venus disebut ‘saudara Bumi?’ Dapatkah Anda menebak ada berapa jumlah satelit planet Jupiter? Komet manakah yang mempunyai cahaya paling terang? Ada banyak sekali fakta dan informasi unik nan penting seputar tata surya kita yang dapat Anda ketahui di dalam buku ini. Mulai dari keadaan Matahari, planet-planet, hingga misi-misi luar angkasa dirangkum dan disajikan dengan ulasan dan ilustrasi menarik sehingga anak Anda betah menggali segala hal tentang tata surya.
Debu dan Gas Antarplanet
Debu dan gas antarplanet adalah partikel-partikel kecil dan molekul gas yang tersebar di seluruh Tata Surya. Debu ini berasal dari berbagai sumber, termasuk tabrakan asteroid, komet yang menguap, dan ejecta vulkanik dari bulan-bulan tertentu.
Tata surya terletak di galaksi Bima Sakti dan merupakan satu dari miliaran sistem planet dalam galaksi kita. Studi tentang tata surya membantu kita memahami asal-usul, evolusi, dan karakteristik benda langit yang mengitarinya, serta memberikan wawasan tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi.
Rekomendasi Buku Terkait
Asteroid dan Sabuk Asteroid
Asteroid adalah benda berbatu yang lebih kecil dari planet, sebagian besar terletak di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter. Sabuk Asteroid diyakini merupakan sisa-sisa materi dari pembentukan Tata Surya yang tidak pernah bergabung menjadi planet. Asteroid memiliki berbagai ukuran, dari beberapa meter hingga ratusan kilometer. Beberapa asteroid memiliki satelit alami sendiri, dan beberapa bahkan memiliki potensi untuk mengandung air dan bahan organik.
Komet adalah benda es yang mengorbit Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Ketika komet mendekati Matahari, esnya menguap dan membentuk koma (atmosfer sementara) dan ekor yang khas. Ekor komet selalu menjauhi Matahari karena tekanan radiasi matahari dan angin matahari.
Susunan Tata Surya Planet Dalam dan Planet Luar
Susunan Tata Surya di bagi menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Berikut ini urutan planet beserta penjelasannya:
Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit
Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!
Susunan tata surya – Tata Surya adalah sistem planet yang paling banyak dipelajari di dunia karena merupakan bagian penting dalam pemahaman astronomi.
Sistem ini terdiri dari delapan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, serta asteroid, komet, dan benda-benda kecil lainnya yang mengorbit Matahari.
Kedelapan planet tersebut terdiri dari dua jenis planet, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, sementara planet luar terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet Terkecil dalam Tata Surya?
Nah Grameds, mungkin akan timbul pertanyaan di benak kamu seperti “kok bukan Pluto ya planet terkecilnya? Kenapa malah Merkurius?” Gramin akan bantu menjawab pertanyaan kamu tersebut.
Pluto tidak termasuk dalam kategori planet terkecil dalam tata surya karena pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengubah definisi resmi tentang apa yang dimaksud dengan sebuah planet. Menurut definisi baru ini, sebuah benda langit harus memenuhi tiga kriteria untuk diklasifikasikan sebagai planet:
Pluto memenuhi dua kriteria pertama, yaitu mengorbit matahari dan memiliki bentuk bulat. Namun, Pluto tidak memenuhi kriteria ketiga karena orbitnya berada di wilayah yang penuh dengan benda-benda lain di Sabuk Kuiper, yang merupakan wilayah yang penuh dengan objek kecil dan es di pinggiran tata surya. Oleh karena itu, Pluto tidak dianggap telah “membersihkan” lingkungannya dari benda-benda lain.
Sebagai hasil dari perubahan definisi ini, Pluto diklasifikasikan sebagai “planet kerdil” (dwarf planet). Selain Pluto, ada beberapa planet kerdil lain yang telah diidentifikasi di tata surya, seperti Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres.
Nah, Grameds, itulah tadi petualangan kita menjelajahi Jupiter si raksasa gas dan Merkurius si planet mungil. Keren banget, kan, bagaimana Tata Surya kita menyimpan begitu banyak keajaiban? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan rasa ingin tahu kalian tentang alam semesta yang menakjubkan ini. Jangan lupa untuk terus membaca dan belajar, ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Grameds!